Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Friday, May 28, 2010

Belajar Enterprenaurship dari Bawah

Friday, May 28, 2010
Tadi malam saya sempatkan waktu berkunjung di salah satu saudara di kawasan Griya Santa, meskipun kondisi badan kurang fit. Bukan tanpa alasan saya ketempat itu, karena orang yang saya kunjungi adalah seorang pengusaha lokal yang bergerak di bidang “repacking” kue. Bersama dengan adik, saya datang ke tempat itu untuk belajar tentang usaha yang telah dijalaninya tersebut.

Kira-kira pukul 19.00 saya bersama adik saya sampai di rumah saudara tersebut, diawali dengan perbincangan kecil, ngobrol kemana-mana dan sampailah pada tujuan yang saya inginkan. Saudara tersebut mengawali cerita tentang awal usaha yang dirintis sejak 2002 tersebut. Awalnya, didasari dengan masalah keuangan keluarga yang semakin menipis, mulailah tergerak hatinya untuk mencari tambahan penghasilan, yang sekedar untuk mengurangi beban hidup keluarganya. Dibantu tetangganya yang kebetulan mempunyai usaha repacking kue, dengan cara meminjami kue dan alat packing, mulailah dikerjakan pekerjaan itu sedikit demi sedikit. Dia berusaha untuk memasarkan sendiri kue hasil packingnya tersebut ke toko-toko disekitar rumahnya, lama kelamaan mulai berkembang usahanya, sehingga bisa menambah kuantitas kue dan toko-toko tempat dia menitipkan kue, bahkan hanya beberapa bulan saja penjualannya sampai di kawasan Dinoyo.

Memang keberuntungan bisa datang kapan saja, dimana saja, selama tuhan menghendakinya, itulah kira-kira ungkapan yang saya tangkap dari pernyataan dia. Betapa tidak, ketika usahanya sudah mulai berkembang, tetangganya yang membantu usaha tutup, dan outlet yang dimiliki disewakan, maka tanpa berpikir panjang disewalah outlet di kawasan kuping gajah untuk mengembangkan usahanya. Pelan tapi pasti, dan dengan semangat yang pantang menyerah, mulailah dia mengembangkan usaha repacking kue kering. 

Namun demikian, apa yang dibanyangkan ternyata tidak serta merta mulus, banyak hambatan-hambatan yang mengganggu kegiatan usahanya, seperti modal, pemasaran, input, dll. Dengan kondisi terpaksa dijalanilah usaha itu dengan apa adanya, dimana pengepakannya dilakukan sendiri, sampai pada pemasarannya. Dengan menerapkan semangat yang tinggi, dijalanilah usaha itu selama 2 tahun. Dengan penuh keyakinan yang tinggi usahanya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan hingga saat ini.

Dengan bangga dia mengatakan bahwa apa yang dijalaninya tersebut telah menghasilkan “doku” yang lumayan dan sudah bisa menganggat pegawai 3 orang dengan area penjualan se-Malang Raya, bahkan jumlah toko yang dia stoki sudah mencapai 1100 toko se-Malang raya

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, saya akhiri perbincangan tersebut. Namun demikian dari perbincangan yang hampir 3 jam tersebut, banyak hal yang saya pelajari dari perjalanan usahanya, mulai dari semangat pantang menyerah, istiqomah, tanggungjawab, dan kesungguhan dalam bekerja, yang menurutnya merupakan kunci keberhasilannya selama ini. BAGAIMANA dengan KITA, Mampukah?

0 komentar:

Post a Comment

 

Statistik Pengunjung