Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Friday, July 23, 2010

Musim Paceklik: Bagaimana Nasibmu Kini?

Friday, July 23, 2010
0 komentar
(sisi lain nelayan kita……)

Dalam beberapa bulan kedepan para nelayan di se-antero Indonesia mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan, Persoalannya bukan kemalasan, tidak ada biaya melaut ataupun yang sifatnya teknis tetapi lebih dari itu kondisi cuaca yang tidak menguntungkan bagi mereka untuk bekerja dilaut.

Menurut hitungan bulan, antara bulan pebruari-juni merupakan bulan semi paceklik, bulan juli-oktober, merupakan bulan paceklik dan nopember-januari merupakan bulan-bulan “penuh berkah” bagi nelayan, ya, apalagi kalau bukan bulan panen atau panen raya. Kondisi yang demikian ini, secara gradual berlangsung terus-menerus, seiring dengan rotasi bulan. Bagi nelayan, tentu bulan-bulan panen yang diharapkan namun kenyataan alam berkata lain. Ada beberapa bulan dimana “ikan hilang dari peredaran” karena kondisi air yang berubah.

Orang sering mengatakan dan bahkan men-genaralisasikan bahwa nelayan itu identik dengan kemiskinan, jawabannya bisa ya, bisa tidak, tergantung dengan nelayan mana, alat tangkapnya apa dan yang lebih penting adalah pola hidupnya bagaimana. Kenyataan bahwa nelayan kita hanya memiliki alat tangkap yang sederhana baik perahu dan alat tangkapnya sehingga berdampak pada wilayah jangkauan penangkapan, hal ini akan berdampak pula pada hasil tangkapannya. Disisi lain, beberapa nelayan mempunyai perahu dan alat tangkap yang lebih modern dan mempunyai jangkauan penangkapan yang lebih jauh sehingga berdampak pula pada hasil tangkapan ikannya. Kondisi yang demikian ini, sebenarnya menjadi jawaban genaralisasi kemiskinan nelayan yang saya maksud didepan.

Namun demikian, dari pengamatan diberbagai wilayah penangkapan, seperti muncar (banyuwangi), bantul (yogyakarta), pekalongan (jawa tengah), ngliyep (malang) dan lain-lain, terdapat sisi lain tentang kemiskinan nelayan disamping beberapa faktor penyebab kemiskinan nelayan itu sendiri yaitu pola hidup yang oportunis atau dalam istilah ekonomi pola hidup yang konsumtif. Misalnya, pada bulan panen raya pendapatan nelayan melimpah. Pada kondisi ini, rata-rata nelayan mempunyai mindset yang sama yaitu “aji mumpung”, sehingga uang yang diperoleh dari keuntungan hasil tangkapannya lebih banyak digunakan untuk kepentingan konsumsi, dan bahkan banyak pula ditemukan apa yang diperoleh sekaligus itulah yang dikonsumsi. Sehingga nyaris tidak ada saving sama sekali. Maka dari itu, pada bulan antara nopember-januari boleh dibilang kehidupan nelayan makmur. Mereka dapat membeli pakaian, televisi, kulkas bahkan sepeda motor. Namun disaat paceklik “kekayaan sesaat” tersebut di gadaikan bahkan dijual lagi, hanya untuk “menyulam” kehidupan yang semakin tidak menentu akibat pendapatan ikannya tidak seimbang dengan biaya penangkapan.

Realitas yang demikian ini terjadi dibanyak tempat di Indonesia. Bahwa budaya saving yang semestinya dilakukan oleh nelayan disaat panen raya tidak banyak dilakukan. Sehingga pada musim semi paceklik dan paceklik para nelayan “kebingungan” karena pendapatannya berubah drastis dan bahkan nyaris adanya, bahkan boleh dibilang bisa kembali modal sudah bagus…..

Dalam teori ekonomi kelautan, ketika seseorang mengalami kondisi yang demikian maka harus ada persiapan-persiapan untuk masa depannya, dengan kata lain “sedia payung sebelum hujan”. Istilah yang demikian ini lebih populer dikenal dengan saving dalam ekonomi makro. Hal ini menuntut nelayan untuk dapat memahami dan memperhitungkan perolehan selama bulan panen dengan bulan-bulan paceklik, sehingga ada live equilibrium pattern. Yaitu adanya keseimbangan pembagian pendapatan dan pemanfaatan keuangan secara proporsional secara gradual antar bulan.

Musim paceklik
Seperti yang sudah saya ungkapkan didepan bahwa ada tiga musim dalam teori penangkapan ikan dilaut. Yaitu musim panen, musim semi dan musim paceklik. Pada saat kondisi paceklik (juli-oktober) merubah suhu udara pada dasar laut menjadi lebih dingin dan menyebabkan ikan dasar/demersal akan berpindah tempat kedasar laut, hal ini menyebabkan sulitnya nelayan tradisional khususnya untuk menangkap ikan, karena daya jangkau yang sangat terbatas. Disamping adanya perubahan suhu yang menyebabkan munculnya angin kencang dan berpotensi mendatangkan gelombang yang besar juga menjadi penghambat proses penangkapan ikan nelayan.

Musim paceklik adalah permasalahan klasik, dikarenakan musim paceklik akan senantiasa datang setiap tahun. Dengan kata lain, setiap tahun itu juga masyarakat nelayan “harap-harap cemas” akan berhadapan dengan musim yang dapat membuatnya “sengsara”. Ironisnya, hingga saat ini nelayan tidak mendapatkan dana asuransi dan tabungan untuk jaminan keselamatan atau masa depan keluarganya dalam menghadapi musim paceklik itu. Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa mereka tetap bertahan menjadi nelayan meskipun selalu terjebak dalam kubangan kemiskinan? dan bagaimana caranya mereka keluar dari jebakan kemiskinan di musim paceklik ?

Dibanyak tempat, pada kondisi paceklik biasanya digunakan oleh nelayan untuk memperbaiki perahu ataupun jaring, dan hanya ada beberapa nelayan saja yang berani melaut untuk menangkap ikan diakibatkan oleh gelombang yang tinggi. Namun bagi nelayan yang mempunyai perahu yang besar, bukan disebabkan karena takut melaut tetapi lebih dikarenakan sepinya ikan akibat perubahan suhu tersebut. Ironisnya, mayoritas nelayan tidak mempunyai pekerjaan lain selain menangkap ikan, sehingga pada saat paceklik banyak juga yang menganggur dirumah dan sesekali melaut dikala persediaan makanan habis. It’s reality.


read more

Thursday, July 22, 2010

BAHAN KULIAH MIKRO EKONOMI 2010

Thursday, July 22, 2010
0 komentar
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)
JURUSAN AKUNTANSI SEMESTER I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010/2011

1. Dosen : Zaim Mukaffi, SE., M.Si
2. Mata Kuliah : Ekonomi Mikro
3. Kode/SKS : 952206 / 2 SKS
4. Prasayarat :
Tidak ada, mengingat mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa tingkat awal

5. Status Mata Kuliah : wajib

6. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar ilmu ekonomi ditinjau dari aspek mikro. Pembahasan meliputi pengertian dasar ilmu ekonomi, penentuan harga pasar, bentuk-bentuk pasar, serta pasar faktor produksi.

7. Tujuan
Supaya mahasiswa mendapatkan dasar Mikro Ekonomi. Aplikasi diberikan dengan maksud agar mahasiswa memperoleh gambaran riil dari teori-teori yang diperolehnya dan dapat dilaksanakan.

8. Materi Pembahasan
Materi ekonomi mikro terdiri dari beberapa pokok bahasan sebagai berikut:
a. Pendahuluan/pengantar
b. Penawaran dan Permintaan I : Bagaimana pasar bekerja
c. Penawaran dan Permintaan II : Pasar dan kesejahteraan
d. Ilmu Ekonomi Sektor Publik
e. Perilaku perusahaan dan organisasi industri
f. Ilmu ekonomi tentang pasar tenaga kerja
g. Topic Advance

9. Kompetensi
Minggu 1
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami dasar-dasar ilmu ekonomi
Memahami cara manusia dalam mengambil keputusan
Menggunakan dan menerapkan dasar-dasar ilmu ekonomi

Minggu 2
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Mengetahui dan mamahami teori kebutuhan dalam ekonomi
Memahami konsep saling ketergantungan dalam perekonomian
Memahami konsep ketergantungan antar manusia

Minggu 3
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep permintaan
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Mengetahui bagaimana suatu pasar bekerja

Minggu 4
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami dan mengerti arti elastisitas
Menggunakan dan menerapkan elastisitas dalam perekonomian
Menerapkan permintaan dengan analisis kebijakan pemerintah

Minggu 5
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep penawaran
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
Mengetahui bagaimana suatu pasar bekerja

Minggu 6
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami dan mengerti arti elastisitas
Menggunakan dan menerapkan elastisitas dalam perekonomian
Menerapkan penawaran bersama-sama dengan analisis kebijakan pemerintah

Minggu 7
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami surplus konsumen
Memahami surplus produsen
Memahami efisiensi pasar
Menggunakan perhitungan surplus produsen dan konsumen untuk analisis pasar dan kesejahteraan

Minggu 8
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep ilmu ekonomi publik
Memahami konsep eksternalitas
Memahami konsep barang publik dan sumberdaya umum
Menggunakan dan menerapkan konsep eksternalitas dalam analisis ekonomi

Minggu 9
MIDLE TEST
Minggu 10
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep perilaku perusahaan dan organisasi industri
Memahami konsep biaya produksi
Menggunakan konsep biaya produksi dalam analisis Ekonomi

Minggu 11
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami bentuk dan sifat perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
Mengetahui karakteristik pasar persaingan sempurna
Menggunakan analisis pasar persaingan sempurna dalam analisis ekonomi

Minggu12
Memahami bentuk dan sifat perusahaan dalam pasar monopoli
Mengetahui karakteristik pasar monopoli
Menggunakan analisis pasar monopoli dalam analisis Ekonomi

Minggu 13
Memahami bentuk dan sifat perusahaan dalam pasar oligopoli
Mengetahui karakteristik pasar oligopoli
Menggunakan analisis pasar oligopoli dalam analisis ekonomi

Minggu 14
Memahami bentuk dan sifat perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
Mengetahui karakteristik pasar persaingan monopolistic
Menggunakan analisis pasar persaingan monopolistik dalam analisis ekonomi

Minggu 15
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami pasar faktor-faktor produksi
Memahami ilmu ekonomi tentang pasar tenaga kerja
Memahami analisis konsep pasar tenaga kerja dalam perekonomian

Minggu 16
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep Earning and discrimination
Memahami konsep distribusi pendapatan

Minggu 17
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan:
Memahami konsep teori pilihan konsumen
Memahami konsep perilaku konsumen
Menggunakan analisis teori konsumen dalam perekonomian

Minggu 18
FINAL TEST


10. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Minggu Ke Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pembelajaran
1 Pendahuluan Dasar-dasar Ekonomi MikroKuliah / ceramah
2 • Cara berfikir seperti seorang ekonom
Saling ketergantungan dan keuntungan dari perdagangankuliah/Diskusi/kuis/Media LCD
3 Permintaan dan Penawaran I : Bagaimana pasar bekerja Permintaan pasarkuliah/diskusiMedia LCD
4 • Elastisitas dan aplikasinya
Permintaan dan kebijakan pemerintahkuliahDiskusi/tugasMedia LCD
5 • Penawaran Pasarkuliah/diskusi/Media LCD
6 • Elastisitas dan aplikasinya
Penawaran dan kebijakan pemerintahkuliah/Diskusi/tugasMedia LCD
7 Penawaran dan Permintaan II : Pasar dan kesejahteraan Surplus konsumen, surplus produsen dan efisiensi pasarkuliah/Diskusi/kuis/Media LCD
8 Ilmu Ekonomi Sektor Publikeksternalitas
Barang publik dan sumberdaya publik. kuliah /diskusi/Media LCD
9 MIDLE TEST
10 Perilaku perusahaan dan organisasi industri Biaya produksi: kuliah/Diskusi/tugas/Media LCD
11 Pasar Perusahaan pada Pasar persaingan sempurnaKuliah
Diskusi/tugas
• Media LCD
12 MonopoliKuliah
Diskusi/kuis
• Media LCD
13 Oligopolikuliah / diskusi / Media LCD
14 Persaingan monopolistikkuliah / Diskusi/tugas / Media LCD
15 Ilmu ekonomi:
pasar tenaga kerja Pasar faktor-faktor produksikuliah / Diskusi/tugas / Media LCD
16 Earning and discrimination kuliah / diskusi / Media LCD
17 Topic advance Teori pilihan konsumenkuliah/Diskusi/kuis/Media LCD
18 FINAL TEST

11. METODE PEMBELAJARAN
Metode penyampaian:
Untuk membantu mahasiswa memahami materi mata kuliah ini digunakan berbagai metode atau alat pedagogis, yaitu:
Kuliah (lecturing)
Diskusi (discussion)
Tugas (assignments)
kuis

12. REFERENSI
Buku
1. Boediono, Seri Sinopsis Ekonomi Mikro, BPFE, Edisi 16, 1998
2. Jogiyanto H., (1999). Ekonomi Mikro Analisis Matematika. Yogyakarta: ANDI
3. Mankiw, Principles of Economics, 2nd edition, 2002
4. Maryatmo, (2000). Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: ANDI OFFSET
5. Masyhuri, (2007). Teori Ekonomi Mikro. Malang: UIN Press.
6. Masyhuri, (2008). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Prestasi
7. Muhammad, (2003) Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: BPFE. Anggota IKAPI.
8. Nopirin, (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE. Anggota IKAPI
9. Prathama R. dan Mandala M., (1999). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
10. Samuelson, P. A. and Nordhaus, W.D., Economics, Mc. Hill, 17th Edition, 2002
11. Sudarsomo, (1984). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3S.

Bahan penunjang
1. Jurnal atau karya ilmiah ekonomi yang terkait dengan materi


read more

Monday, July 19, 2010

Pengumuman

Monday, July 19, 2010
0 komentar
Syarat dan Ketentuan Kegiatan Perkuliahan


keterlambatan mengikuti perkuliahan 10 menit,
memakai pakaian yang sopan,
tidak boleh berambut panjang bagi laki-laki,
wajib mengisi / menandatangani daftar kehadliran,
sudah mempelajari tema yang akan dipelajari,

read more

Bahan Ajar Ekonomi Makro Pertemuan 16 Akuntansi FE-UIN Semester II 2009/2010

0 komentar
Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan perdagangan. Hubungan perdagangan antarnegara ini disebut juga perdagangan internasional. Mengapa setiap negara melakukan perdagangan internasional? Karena dengan melakukan perdagangan internasional banyak keuntungan yang diperoleh, meskipun ada juga kerugian yang akan didapat. Nah, untuk lebih memahami mengenai semua hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional, kalian dapat menyimak pokok-pokok pembahasan berikut ini.

A. Perdagangan internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.
2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini:
a) Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain
b) Teknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik
c) Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi
d) Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasamamenghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi

3. Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional:
a) Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
b) Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
c) Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.
d) Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi
e) Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri
f) Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi

4. Hambatan-hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.

a) Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negarapengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

b) Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendahmaka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional

c) Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabilamembayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

d) Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

e) Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

f) Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negaraanggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

5. Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia
a) Komoditas Ekspor
Komoditas ekspor adalah barang-barang yang dijual ke luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir.
b) Komoditas Impor
Komoditas impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang yang diimpor terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal.
B. Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Ketika melakukan transaksi jual beli, untuk mendapatkan barang yang kalian inginkan, tentunya kalian akan membayarnya dengan uang yang berlaku di tempat tersebut. Sama halnya perdagangan internasional, pada saat terjadi kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang digunakan sebagai alat pembayarannya, yaitu berupa devisa.
1. Pengertian Devisa
Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang dapat digunakan sebagai devisa atau alat pembayaran luar negeri, yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing. Negara yang mempunyai banyak devisa berarti mempunyai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang besar di dalam negeri. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berupa devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antarnegara dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan. Adapun devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan.

2. Fungsi Devisa
Setiap negara memerlukan devisa untuk melancarkan perdagangannya dengan negara lain. Negara yang memiliki devisa tidak akan mengalami kesulitan dalam pembayaran luar negeri. Devisa mempunyai beberapa fungsi berikut ini
a. Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa
b. Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri
c. Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke luar negeri.
d. Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.
e. Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional

3. Sumber Devisa
Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa sumber devisa
a. Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak
b. Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
c. Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
d. Pinjaman luar neger negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
e. Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
f. Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara
g. Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri
Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara


C. Valuta Asing
Setiap negara mempunyai mata uang yang berbeda-beda. Mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di negara lain dinamakan valuta asing. Misalnya Pak Andre ingin mengimpor alat-alat elektronik dari Singapura. Untuk membayar barang-barang yang diimpornya, Pak Andre harus menukarkan mata uang rupiahnya menjadi mata uang Singapura. Mata uang Singapura ini disebut valuta asing.
Apabila sesuatu barang ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya merupakan harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, terdapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering disebut kurs (exchange rate). Misalnya US$1 sama dengan Rp9.200,00, berarti untuk mendapatkan satu dollar Amerika Serikat dibutuhkan Rp. 9.200,00. Kurs valuta asing seringkali mengalami perubahan, kadang menguat, namun terkadang juga melemah. Perubahan ini disebabkan karena permintaan dan penawaran mata uang asing. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Maret 2008 nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp9.200,00 (US$1 = Rp9.200,00). Pada tanggal 1 April 2008, besarnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat Rp9.203,00 (US$1 = Rp9.203,00). Berubahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga dollar Amerika Serikat semakin tinggi sehingga dapat disebut dollar Amerika Serikat menguat. Bagaimana dengan kurs rupiah terhadap dollar? Kuatnya nilai dollar terhadap rupiah menyebabkan nilai rupiah menurun.
Mata uang asing dapat diperjualbelikan. Tempat untuk jual beli valuta asing di bank devisa atau money changer. Penghitungan dalam jual beli valuta asing didasarkan pada kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang diberlakukan oleh bank apabila bank menjual mata uang asing. Adapun kurs beli adalah kurs yang diberlakukan oleh bank apabila membeli mata uang asing.
Apabila kita perhatikan di tempat-tempat penukaran valuta asing, harga kurs jual akan lebih tinggi dibandingkan kurs belinya. Mengapa demikian? Karena mereka ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan jual beli valuta asing dapat diperoleh dari selisih kurs jual dengan kurs beli

D. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan yang diberlakukan pada perdagangan internasional, bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1. Tarif
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat

2. Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri
3. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit Anthrax
4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor
5. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri

E. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan internasional
1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional
a. Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi
b. Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang
d. Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak

2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional:
a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor
b. Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi
c. Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran


read more

Sunday, July 18, 2010

CONTACT

Sunday, July 18, 2010
0 komentar
Zaim Mukaffi, SE., M.Si
Komplek Pon. Pes Darush Sholah
Jl. KH. M. Thohir No. 1 Tegalpare – Muncar Banyuwangi 68472 Jawa Timur
Tlp. 081-249279574
Email : zaimmukaffi@yahoo.com
Kantor : Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Jl. Gajayana No. 50

read more

Zaim Mukaffi Luqman Al-Barsany

2 komentar
Dilahirkan pada tanggal 24 Nopember 1979, tepatnya di Desa Tegalpare, Brasan Kecamatan Muncar. Merupakan desa di ujung timur pulau jawa dengan segala potensi perikanan didalamnya. Sebagai anak desa, tentunya budaya setempat membentuk karakter dan budaya hidupnya. Selama hampir 18 tahun hidupnya dihabiskan di desa tersebut, meskipun sekarang hidup dikota namun karakter desanya masih sangat terasa.

read more

Thursday, July 15, 2010

Belajar dari Kemenangan Abdullah Azwar Anas:

Thursday, July 15, 2010
0 komentar
Kasus Pemilukada Kabupaten Banyuwangi 2010.
Pemilukada kabupaten Banyuwangi telah usai dan tinggal menunggu hasil perhitungan suara akhir dari KPU kabupaten Banyuwangi. Namun demikian, dari perhitungan beberapa Lembaga survei hampir dipastikan bahwa pasangan no. urut 1 (Dasyat) Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos akan menjadi Bupati dan wakil bupati Kabupaten Banyuwangi periode 2010-2015 dengan perolehan suara 50.98%, sedangkan pasangan Ir. H. Jalal dan Yusuf Nuris, SH., MH (Laris) memperoleh suara 31.60% dan terakhir pasangan Emilia Contesa dan Zainuri Ghozali memperoleh suara 17.42%.

read more

Wednesday, July 7, 2010

SEPAKBOLA, POLITIK DAN EKONOMI

Wednesday, July 7, 2010
0 komentar
Sihir sepakbola dalam beberapa dekade terakhir ini benar-benar mempesona dan menjadi ekstasi bagi setiap kalangan, tidak peduli laki-laki atau perempuan, tua-muda, orang kaya atau miskin, desa atau kota semua terhipnotis dengan kecepatan, akurasi dan atraksi pemainnya di atas lapangan. Apalagi era 21, dimana sepakbola sudah didesain secara modern dengan berbagai fasilitas penunjangnya yang sangat memadai sehingga atraksi seniman bola bisa dinikmati dengan mudah oleh segenap masyarakat di penjuru dunia.


read more

Monday, July 5, 2010

REFRESHING DI BUMI BLAMBANGAN

Monday, July 5, 2010
0 komentar

Setelah satu semester berkutat dengan pekerjaan di kampus, banyak persoalan yang syarat dengan emosi, kejenuhan, atau mungkin penat dengan kesibukan yang penuh dengan pekerjaan di kantor saja, kira-kira itulah yang kami rasakan, sehingga terencana untuk refreshing ditempat-tempat yang menyenangkan. Terpikir oleh kami beberapa alternatif lokasi/tempat tersebut, misalnya pulau sempu, bali atau banyuwangi. Setelah berpikir kira-kira satu minggu diambillah kesimpulan bahwa lokasi refreshing di Banyuwangi dan Bali, dengan rencana 3 hari.


read more
 

Statistik Pengunjung