Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Thursday, July 15, 2010

Belajar dari Kemenangan Abdullah Azwar Anas:

Thursday, July 15, 2010
Kasus Pemilukada Kabupaten Banyuwangi 2010.
Pemilukada kabupaten Banyuwangi telah usai dan tinggal menunggu hasil perhitungan suara akhir dari KPU kabupaten Banyuwangi. Namun demikian, dari perhitungan beberapa Lembaga survei hampir dipastikan bahwa pasangan no. urut 1 (Dasyat) Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos akan menjadi Bupati dan wakil bupati Kabupaten Banyuwangi periode 2010-2015 dengan perolehan suara 50.98%, sedangkan pasangan Ir. H. Jalal dan Yusuf Nuris, SH., MH (Laris) memperoleh suara 31.60% dan terakhir pasangan Emilia Contesa dan Zainuri Ghozali memperoleh suara 17.42%.
Namun demikian, ada beberapa catatan penting dari proses pemilukada kabupaten banyuwangi, pertama, ditolaknya pasangan bupati Incumbent Ratna Ani Lestari dan pasangannya Pebdi Aristiawan dikarenakan kurangnya syarat dukungan minimal dari masyarakat –Bupati melewati jalur Independen- yang telah ditentukan oleh KPU. Kedua, banyaknya pemilih yang golput/tidak memilih. Berdasarkan catatan dilapangan lebih dari 40% masyarakat banyuwangi tidak menyalurkan hak suaranya dengan berbagai sebab. Ketiga, kemenangan pasangan Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos.
Tulisan sederhana ini tertarik untuk menjelaskan catatan ketiga dari proses pemilukada kabupaten Banyuwangi. Dengan maksud adalah untuk melihat sejauh mana dan apa yang sudah dilakukan oleh Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos selama proses menuju Pendopo hingga memenangkan Pemilukada. Dari beberapa temuan penulis selama pengamatan dilapangan dalam beberapa bulan terakhir di identifikasi bahwa
1. Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos adalah satu-satunya pasangan Politisi. Dimana Anas seorang politisi PKB dan Yusuf dari PDIP, bahkan masih menjadi Ketua cabang PDIP Kabupaten Banyuwangi. Pada posisi ini, pasangan yang menggunakan jargon ‘Dasyat” ini sudah bisa dikatakan bahwa menang satu langkah. Mengapa? Karena sebagai seorang politisi, tentunya sudah tau apa yang akan dilakukan untuk meyakinkan masyarakat dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki. Sekedar catatan bahwa Anas sudah 2 kali menjadi Anggota DPR RI, bahkan karir politiknya menjadi ketua fraksi PKB-DPR RI. Sedangkan Yusuf sudah beberapa kali menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi dari PDIP. Disamping itu, Anas sudah menanamkan fundamen yang kuat di beberapa akar massa sejak menjadi anggota DPR RI, bahkan Anas tercatat sebagai anggota DPR RI yang
2. Komunikasi Politik. Tentu tidak ada yang meragukan akan kesuksesan Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos dari segi komunikasi politiknya. Hal ini bisa dilihat dari fakta dilapangan bahwa Anas khususnya mampu menjalin komunikasi politik yang baik dengan Partai politik di kabupaten banyuwangi. Sebagai politisi pusat dengan berbagai pengalamannya Anas mampu meyakinkan beberapa Partai besar untuk mengusung Abdullah Azwar Anas, M.Si dan Yusuf Widyatmoko, S.Sos menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten banyuwangi, diantaranya PDIP, Golkar, PKB, PKNU, PAN, PPP, yang merupakan partai dengan basis massa yang jelas dan Loyal. Dibandingkan dengan Jalal yang diusung partai Demokrat dan Emilia dengan Gerindra dan Hanura, merupakan partai yang belum punya basis massa yang jelas. Dimata saya, meskipun partai Demokrat mendapatkan 10 wakil di parlemen tetapi bukan disebabkan oleh basis massa PD sendiri, tetapi banyak faktor yang menyebabkan perolehan wakil tersebut, seperti sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tokoh-tokoh lokal, bahkan ada informasi kekuatan dana calon anggota DPRD saat itu, disamping konflik politik di tubuh partai lain. Pun demikian dengan Hanura dan Gerindra.
3. Latar belakang Anas. Kita semua tahu bahwa Anas adalah sosok muda yang potensial. Sebagai pemuda yang di bentuk sejak kecil dari organisasi, seperti Osis, Organisasi kepemudaan dan terlebih Anas mantan Ketua Umum PB PMII. Adalah kenyataan bahwa ikatan emosional organisasi semacam PMII sangatlah kuat, secara sadar bahwa generasi atau kader PMII diberbagai daerah akan selalu mendukung seniornya sendiri dari pada orang lain. Inilah yang tidak dimiliki oleh calon Lain. Meskipun Yusuf Nuris mengklaim sebagai kader PMII tetapi Anas di untungkan oleh kelembagaan PMII itu sendiri.
4. Dukungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muslimat. Secara eksplisit 2 lembaga tersebut jelas-jelas mendukung dan siap mensukseskan pasangan Anas dengan Yusuf. Bahkan secara terbuka baik melalui Anak Cabang maupun Media massa meminta warga nahdliyin untuk memilih pasangan tersebut.

0 komentar:

Post a Comment

 

Statistik Pengunjung