Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Saturday, September 1, 2007

PENINGKATAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN DI BANTEN

Saturday, September 1, 2007
Artikel Kelautan dan Perikanan oleh : Risnawati Rahayu, S.Pi *)
PENINGKATAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN DI BANTEN
Peningkatan pemanfaatan potensi pada hakekatnya sangat dalam artinya, bahwa potensi kelautan secara umum khususnya potensi perikanan harus bisa ditingkatkan pemanfaatannya, namun demikian peningkatan pemanfaatan potensi kelautan ini harus mempertimbangkan kemampuan potensi itu sendiri.

Potensi Sumberdaya kelautan dan perikanan ada batasnya, karena itu maka pemanfaatan potensinya tidak bisa melebihi kemampuan atau ambang batas potensi itu sendiri. Bila ini dilakukan maka potensi sumberdaya akan musnah dan punah dan akhirnya manusia yang menggunakan potensi itu akan menderita.
Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan juga sangat rapuh dan sensitif keberadaannya oleh pengaruh-pengaruh eksternal, bila faktor eksternal sumberdaya seperti intervensi manusia kedalam sumberdaya itu terjadi secara berlebih-lebihan maka sumberdaya akan menurun kualitasnya, mengalami degradasi dan kerusakan hal ini bisa terjadi karena intervensi manusia secara berlebih-lebihan terhadap sumberdaya itu sendiri maupun terhadap lingkungan ekosistem, atau habitat sumberdaya itu.
Sebagai suatu pemberian Tuhan, sumberdaya kelautan dan perikanan perlu dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia dengan begitu manusia perlu menggunakan akal budinya dalam bentuk ilmu dan teknologi untuk memanfaatkan sumberdaya tersebut secara baik, namum selain memanfaatkan manusiapun harus berfikir dan berkreasi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan atau mempertahankan mutu sumberdaya. Dengan demikian keberadaan sumberdaya terus akan berlanjut untuk memberikan manfaat secara terus-menerus kepada manusia.
Peningkatan mutu sumberdaya ini patut dicermati dan dipikirkan secara serius, pada saat ini sudah sekian lama kita hanya memikirkan bagaimana memanfaatkan sumberdaya saja tanpa memikirkan bagaimana meningkatkan bagaimana mutunya, kini saatnya kita melakukan tindakan-tindakan nyata untuk meningkatkan mutu sumberdaya.
Sumberdaya Perikanan adalah sumberdaya yang dapat pulih (renewable) sedangkan sumberdaya kelautan lainnya seperti bahan mineral dan minyak merupakan sumber daya yang tidak dapat pulih (non renewable) karena itu maka strategi pemanfaatan kedua tipe sumberdaya ini sangat berbeda. Pada sumberdaya yang tidak dapat pulih seperti mineral dan bahan tambang strategi pemanfaatannya lebih banyak didasarkan pada signal dan indikator ekonomi tinggi rendahnya pemanfaatan sumberdaya ini banyak bergantung pada harga dan biaya namun untuk sumberdaya yang dapat pulih. Khususnya sumberdaya ikan maka strategi pemanfaatannya selain ditentukan oleh faktor-faktor ekonomi seperti harga, biaya, pendapatan, dan penerimaan, juga ditentukan oleh faktor-faktor biologi seperti kecepatan pemulihan sumberdaya recruitment serta kelahiran dan kematian. Faktor-faktor biologi dipertimbangkan karena pemanfaatan sumberdaya alam ini harus memberikan peluang bagi sumberdaya itu sendiri memperbaiki dirinya dengan cara regenerasi.
Dengan demikian maka strategi pertama pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan adalah pemanfaatan yang memperhatikan variabel-variabel bio ekonomi dari sumberdaya itu sendiri, ini berarti ini bahwa bisnis perikanan harus juga berdasarkan atas kaidah bio ekonomi, selain secara ekonomi menguntungkan bisnis perikanan secara biologi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kemampuan sumberdaya untuk memperbaiki dirinya. Strategi kedua yaitu kita harus mampu menentukan bisnis perikanan yang menggunakan variabel input yang murah dan tersedia secara lokal untuk menghasilkan output yang mahal yang disamping memiliki pasar dalam negeri juga memiliki permintaan yang tinggi di pasar ekspor.
Strategi kedua ini sebetulnya strategi pemanfaatan keunggulan komparatif (comparative advantage) untuk mencapai keunggulan kompetitif (Competitive advantage). Strategi ketiga yaitu bahwa pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan harus mengikuti prinsip pengelolaaan konservasi (conservation management). Menurut prinsip ini prioritas pemanfaatan sumberdaya patut diberikan kepada kegiatan-kegiatan yang bukan ekstraktif dan eksploitatif, tetapi pada kegiatan yang bersifat kultivatif. Prinsip ini telah diterima oleh masyarakat perikanan dunia melalui dikeluarkannya suatu pedoman pelaksanaan perikanan yang bertanggung jawab atau code of conduct for responsible fisheries.
Secara sederhana prinsip ini lebih mengutamakan kegiatan budidaya dari pada kegiatan penangkapan ikan. Hal ini tidak berarti bahwa kegiatan penangkapan dihentikan tetapi dikembangkan lebih jauh dalam bentuk penambahan upaya penangkapan (fishhing effort) dan di saat yang sama mengembangkan kegiatan budidaya ikan.
Kegiatan penangkapan ikan bersifat eksploitatif mencari dan berburu, jadi penangkapan ikan mengandung resiko yang relatif lebih tinggi ketidakpastian hasil resiko kecelakaan. Semuanya resiko ini bila dihitung dalam bentuk biaya maka biaya operasional penangkapan ikan semakin tinggi disisi lain budidaya ikan bersifat memelihara lebih pasti hasilnya dan dapat di prediksi dengan lebih akurat bila pada kegiatan penangkapan ikan manusia yang mengejar atau mencari ikan pada kegiatan budidaya seolah-olah ikan yang mencari manusia.
Pada sisi lain, kita memiliki potensi budidaya ikan khususnya ikan laut yang cukup besar dilihat dari banyaknya lahan budidaya laut di daerah-daerah teluk selat dan pesisir.
Kita juga memiliki potensi benih dan bibit serta jenis-jenis ikan yang dapat di budidayakan yang bervariasi sesuai dengan kekayaan keragaman hayati kita. Bila semua ini dimanfaatkan maka produksi perikanan akan naik secara nyata. Demikian pula bila jumlah uang yang di investasi dikegiatan penangkapan ikan dialihkan atau digunakan pada kegiatan budidaya ikan maka peningkatan produksi melalui kegiatan budidaya ikan ini akan memberikan hasil yang nyata.***
*) Penulis adalah Pelaksana pada Subdin Eksplorasi, Eksploitasi, dan Konservasi (EKEK)

0 komentar:

Post a Comment

 

Statistik Pengunjung